[FANFICTION] You and I (Chap. 3)

Annyeong haseyo Chingu ^^

Ffnya yang jelek balik lagi *terus kenapa dilanjutin?*…..

Title     : You and I

Author : Firena Kusuma

Length : Continue

Genre : Romance

Cast       :

Jang Wooyoung 2PM, IU,  Lee Hyun Hae (imaginary cast1),  Kang Yoon Seong (imaginary cast 2),  Jenny Ha (imaginary cast 3) And other 2PM member

FIREYN ©ALL RIGHT RESERVED
ALL PARTS OF THIS STORY IS MINE! NO OTHER AUTHORS! PLEASE DON’T STEAL, COPY AND RE-POSTING WITHOUT CONFIRM AND HOTLINK!
DON’T PLAGIARIZE!
ALL SIN THAT YOUR BUSSINES
TOLERATE ALL TYPO AND GRAMMATICAL ERROR
KEEP COMMENT AND NO SILENT READERS HERE PLEASE!

Dan ini balik lagi… Check it out….

 “Hahah, Woo stop it. You are so ridiculous. Stooop…” kata Ji eun sambil terus menggeliat-liat merasakan gelitikan Wooyoung.

“Uhm yeaa,,, karena aku kasihan padamu, aku berhenti.. “

“Its good,” Ji eun memperbaiki posisi duduknya.

“Boleh aku tanya padamu?”

“Tentu… apa yang ingin kau tanyakan?”

“Kenapa kau selalu mengurung diri? Kau hampir tak punya teman?

“Eee…” Ji eun terdiam sejenak.”Aku malu… Kau mendengar caraku berbicara bukan? Bahasa korea ku belum sempurna.. Karena aku besar di Amerika…” katanya sambil merunduk.

“Kenapa kau harus malu? Tak perlu malu, justru jika  kau terus seperti ini kemampuanmu tidak akan membaik…” Wooyoung mengangkat dagu Ji eun.

“Kau benar hanya aku saja yang terlalu…coward..”

“Aish.. kau tidak seperti itu.. kalau kau mengenal Chanana, kau justru lebih bingung. Dia lahir dan besar di korea, tapi logatnya sama sekali bukan korea..” katanya. “aku ingin kau tidak bersembunyi lagi dan terus berlatih…”

Ji eun menatap mata Wooyoung, “Gomawo,Woo. Kau selalu baik padaku.”

“Eeee jangan melihatku seperti itu!” Wooyoung gelagapan sendiri *xixixi*

“Maaf, aku kembali ke kelas dulu, Ya ?” katanya sambil berdiri dan melangkah, namun Wooyoung meraih tangan Ji eun dan membuat jari-jari mereka saling terkait.

“aku memang terlalu keras berusaha untuk dekat denganmu, tapi tolong tetap dekat dan berbicara denganku. Aku tak tahu apa yang akan terjadi denganku kalau kau menjauh dariku…” Ketika wooyoung berkata seperti itu ia terus memandang lurus meskipun Ji eun menatapnya dan kelihatan bingung. Pelan tapi pasti wooyoung melepaskan tangannya dan membiarkan Ji eun pergi dengan beribu kata tanya………….

***

“So i lay my head back down … and i lift my hand and pray.. to be only yours…” Iringan piano terdengar selaras dengan suara yang indah itu.

“Hei, kenapa setiap aku mendengarmu bernyanyi, selalu lagu itu yang kau nyanyikan?” wooyoung sudah berdiri di belakang Ji eun ketika di ruang musik. Ji eun tetap terfokus pada piano di depannya.

“who are you asking that? Aish…” entah kenapa nada bicara Ji eun hari itu sangat tidak enak didengar.

“Yaaaa…. kenapa kau begini?” kata wooyoung sebal.

“Kau yang kenapa? Umm… kau seperti memiliki 2 kepribadian. Sebentar begini dan selanjutnya berbeda. Sebentar manis dan tak lama kemudian kau menyebalkan..” jawab Ji eun kali ini ia menoleh pada Wooyung. Kemarin ia tak berhenti memikirkan perkataan wooyoung yang melarangnya meninggalkan wooyoung. Memang Ji eun nyaman ketika wooyoung bersamanya, tapi………

“eeee….” wooyoung juga terlihat bingung. “Kau tahu, aku seperti itu hanya ketika aku denganmu. Seperti ingin melakukan yang berbeda untukmu.”

“ah sudah…. Kau tahu aku sudah mendapat teman perempuan yang sangat baik..” kata Ji eun ceria.

“ Kau ini! Siapa? Apa aku mengenalnya?” Wooyoung juga ikut bersemangat.

“Bodoh, kau sudah 2 tahun disini, dan aku baru 1 tahun, kenapa kau bertanya seperti itu?” tanya Ji eun.

“Hei..hei… ”

“Baiklah, maaf! Namanya Jenny Ha dia sangat baik. Kemarin ia menghampiriku untuk membahas pekerjaan kami. Dia mengerti kalau aku sulit berbahasa Korea, jadi dia berbicara sangat jelas dan pelan padaku. Lama-lama kami makin dekat. Kemarin juga ia mengajakku berburu album penyanyi terkenal. Lalu….” Ji eun terus saja berbiacara.

“Berhenti sebentar… Jenny Ha siswi tahun kedua? Kau akrab dengannya? Bukankah dia yang menabrakmu waktu itu?” tanya Wooyoung sedikit tak percaya. Jenny selalu mengejarnya dan kini salah satu orang yang ia sukai sangat akrab dengan Jenny?

“Iya… siapa lagi Wooyoung? Ah sudahlah, apa salahnya menerima yang ingin menjadi teman kita? “ Ji eun memaksa.

“Oh… aku menge…”

“Ji eun apa yang kau lakukan disini? Aku kan sudah berjanji kita akan menulis partitur bersama? Lagu yang kau buat sungguh bagus…” Yoon Seong berdiri di depan pintu yang tak tahu sejak kapan ia disana.

Ji eun cepat-cepat menutup piano dan membereskan kertas-kertas yang ada disana. Ia berdiri dari menghampiri Yoon Seong tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada wooyoung. Wooyoung hanya garuk-garuk kepala. Ia lalu berjalan keluar. Ia berpapasan dengan seseorang.

“Aaa… oppa kau disini rupanya…ayo kita pergi ke kantin?” tanpa menunggu jawaban wooyoung, Hyun hae menggamin lengan Wooyung dan menariknya ke kantin BMS.

“Kau ingin pesan apa?” tanya wooyoung pada Hyun hae yang belum melepaskan lengannya.

“aku ingin apa yang oppa pesan.” Jawab Hyun Hae manja.

“ Aku ingin makan Kimchi hari ini, kau mau?”

“Ya sudah tak apa. Asal oppa suka ^^” jawabnya lebih manja.

Wooyoung dan Hyun hae duduk di satu meja, mereka duduk berhadap-hadapan. Wooyoung terkejut Hyun hae duduk membelakangi Ji-eun dan Yoon seong. Dan Wooyoung berhadap-hadapan dengan Ji eun. Untungnya Ji eun belum menyadari itu.

“sepertinya mereka terlibat pembicaraan yang seru?”

“Uhm.. siapa?” tanya Hyun hae dengan mulut penuh kimchi.

“Lupakanlah..” wooyoung mulai makan.

Dan ku ingin bebas meninggalkan semua

                Namun ku tak bisa

                Karena ku harus jalani

Kehidupan yang ada (Refrain wroten by Savira Indah for Art test)

Ji eun menyanyi. “Aku suka refrain itu, Sing the next song.. aku ingin mendengarnya,” pinta Yoon Seong.

Kawan, tak apa bermimpi..

Tak peduli itu tinggi

Asalkan kau percaya

Kau dapatkan mimpimu (Wroten by me)

“Aku sangat menikmati se mua lagumu. Masih ada?” tanya Yoon Seong.

Tahun-tahun terlewat aku menanti

Tanpa dirimu

Merasa lelah kuterdiam sendiri

Tanpa bayangmu  (wroten by Rifiera Tresta)

“Kenapa semua lagumu begitu memuka Ji eun?”

“apa yng kau bicarakan Oppa? Kau jauh lebih berbakat di segalanya, kau pintar semua subject eksakta…” jawab Ji eun.

“Hah jangan begitu, kau juga ahli di dalamnya, Kau juga pintar menyanyi dan bermain musik,” kali ini jawaban Yoon seong.

Ji eun membalas dengan tersenyum. “ eee,,, lalu apa kau bisa membantuku Oppa? Munulis pertitur ini?”

“kau lucu sekali Ji eun bisa bernyanyi, bemain instrument, membaca partitur tapi kau tidak bisa menuliskannya…–‘ ” jawab Yoon seong.

“Sebenarnya aku bisa menuliskannya, hanya saja tak seindah tulisan Oppa.”

“ yasudah katakan yang harus aku tulis?”

“Dan kuingin bebas.. meninggalkan semua… Namun ku tak bisa… karena ku harus jalani kehidupan yang ada..” Wooyoung menyanyi dan terdengar sangat keren. Tapi tidak bagi Yoon Seong.

“Hei apa kau bisa diam dan cukup mendengarkan saja?” Yoon seong tetap membelakangi Wooyoung.” Kau sungguh tak pantas menyanyikannya!” *jleb*

“Oppa ayo kita pergi dari mereka, mereka terdengar menyebalkan.” Hyun Hae menarik wooyoung pergi. Wooyoung sama sekali belum menyentuh makanannya. Sedangkan Ji eun hanya diam tertunduk.

“Hai Ji eun hai Oppa… ^^” Jenny datang membawa nampan makannya. “Eh, kenapa mereka? Pergi setelah aku datang? Dasar tak sopan!” rutuk Jenny.

“Hai Je, sudahlah makan dan dengarkan Ji eun bernyanyi..” kata Yoon seong.

***

“Hyungg?” wooyoung berteriak-teriak mencari taecyeon ketika di dormnya.

“Siapa yang kau cari?” tanya Nickhun.

“Ah bukan kau, Hyung.” Jawab wooyoung yang kelihatan masih ‘ngambek’ pada Nickhun.

“Aish kau ini… Masih marah ternyata? Kalau kau mencari Junsu, ia sedang pergi dengan Chanana, kalau Taecyeon ada di ruang tengah.” Jawab Nickhun mulai berjalan pergi. Nickhun berbalik,” Oh ya, satu lagi. Aku tahu kau tak bisa marah padaku dan kau terlihat lebih chubby dan tembam ketika marah :P”.

“Khunnniiiieeeeee…………!!!!!!”

Wooyoung mencari Taecyeon yang sedang bergelut dengan laptopnya.

“Hyung, aku ingin cerita sesuatu padamu..” kata Wooyoung mengintip di pintu kamar.

“masuklah! Ingin bertanya Tentang apa? Pasti bukan masalah cinta, padahal itu keahlianku.”

“Hyuung… aku ingn bertanya masalah cewek padamu?” jawab Wooyoung.

“Jinjja?” Taecyeon terkejut dan langsung menegakkan posisi duduknya.

TBC…………….

Senyum buat yg baca.. Peluk cium buat yg koment.. Doaku buat kalian dan biasnya 😉

4 comments on “[FANFICTION] You and I (Chap. 3)

Leave a comment